Konflik Sosial Masyarakat Terhadap Kepemilikan Lahan Di Kecamatan Adonara Timur Kabupaten Flores Timur

(Studi Kasus Perang Tanding Antara Desa Narasaosina Dan Desa Lewobunga)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) latar belakang terjadinya konflik Perang Tanding antara desa narasaosina dan desa lewobunga.(2) peran tokoh adat dalam penyelesaian konflik Perang Tanding antara desa narasaosina dan desa lewobunga. (3) peran pemerintah dalam penyelesaian konflik Perang Tanding antara desa narasaosina dan desa lewobunga. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.Objek penelitian ini adalah Kepala Desa, Tokoh Adat dan Masyarakat Dari Desa Narasaosina dan Desa Lewobunga. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang terjadinya perang tanding antara desa Narasaosina dan Desa Lewobunga adalah tuntutan masyarakat Narasaosina menolak adanya pembangunan Pasar dan Terminal di wilayah got hitam yang menjadi hak tanah ulayat masyarakat Narasaosina serta tuntutan masyarakat Narasaosina terhadap masyarakat desa Lewobunga untuk mengosongkan dan meninggalkan lokasi pemukiman yang berada di Dusun 4 Riangbunga Desa Lewobunga yang menurut masyarakat narasaosina adalah merupakan wilayah kekuasaan hak ulayat masyarakt narasaosina serta mengklaim tapal batas wilayah kekuasaan oleh masyarakat Narasaosina. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa konflik ini harus segera diselesaikan karena tanah tersebut memiliki nilai ekonomi yang tinggi serta bermanfaaat bagi masyarakat. Salah satu pihak harus mengakui akan kebenaran kepemilikan lahan tersebut sehingga tidak lagi terjadinya konflik untuk memperebutkan lahan tersebut karena jika kedua belah pihak tidak saling mengakui maka konflik ini yang terus terjadi dan menjadi warisan secara turun temurun bagi kedua belah pihak.